Extraordinary BATAK WEDDING!
Terlahir sebagai seorang wanita batak mengharuskanku untuk melewati serangkaian prosesi menuju pernikahan batak yang super duper ribet. Duh, Gusti...jika boleh memilih aku ga ingin jadi orang batak kali ini. Pengen mengikuti prosesi suku lain yang tidak seribet ini. Disisi lain, hatiku juga merindukan menikah dengan adat batak seperti kedua orangtua yang melahirkanku. Meskipun mereka telah disurga bersama Tuhan, kuanggap ini keinginan hati mereka juga.
12-12-2014 adalah rencana hari bahagia kami! Setengah dari bulan Oktober sudah terlampaui. It means kurang lebih 2 bulan lagi acara pernikahan kami. How is the preparation?
Sejauh ini bisa dikatakan bahwa persiapan kita menuju kesana masih 40%. How come?
Begitulah, setiap persiapan needs money, sehingga kita mencicil setiap keperluan menuju kesana. kalau boleh jujur sih persiapan kami hanya mengandalkan kemurahan hati Sang Pencipta seraya terus berdoa dan berusaha. Tak mungkin Dia permalukan ciptaan-Nya ini kan? :)
Yang pertama yang harus diurus adalah pakaian (kebaya) menikah. Mengingat proses penjahitan kebaya memerlukan waktu yang lama (kurang lebih 2 bulan). Akhir agustus lalu bahan kebayaku sudah masuk 'bengkel' nya. Harapannya sih November kebayaku selesai jahitannya. I do hope kedua kebayaku mencerminkan kepribadianku; anggun&elegan! tanpa harus mahal.
This is it rincian kedua kebayaku (martuppol&menikah):
Bahan kebaya plus sarung suji totally Rp. 1.050.000
Songket Palembang Rp. 2.600.000
Upah menjahit Rp. 2.250.000
Sebagai anak rantau maka hal kedua yang penting diselesaikan adalah tiket pesawat pulang. Sebelum harga tiket pesawat melambung, booking jauh2 hari adalah opsi terbijak ( Pernikahan batak sungguh mahal jadi sebisa mungkin harus hemat).Tiket beres!
What's next?
Tentunya bulan ini kita berencana membeli wedding ring. sebelum harga emas juga melambung diakhir tahun, jadi oktober ini adalah pilihan terakhir.
Diatas segalanya yang terpenting dalam pernikahan batak adalah uang. Memang benar bahwa segala sesuatu butuh uang namun uang tentulah bukan segalanya bukan? Pemilihan orang yang tepat sebagai pendamping seumur hidup itu jauhhh lebih penting kan?
Terimakasih pada Tuhan, I found the right man. He's simple, kind, patient. Tentu saja dia bukan orang batak sepertiku. Aku menginginkan seseorang dari suku lain sedari dulu. Yap, He comes from Soe, kota kecil tak jauh dari Kupang, NTT. He has nothing, but love :)
_To be continued_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar